Wednesday, October 25, 2017

Untuk kamu, Mas Menteriku.

Selamat malam dari jiwa yang merindu arti cinta sebenarnya.

Mas, pernah tahu dan merasa tidak bahwa staff kamu yang satu ini menyukaimu bahkan sebelum kita bertemu bertatap mata?


Bagaimana bisa? Tentu saja bisa untuk seorang imajiner sepertiku. 

Aku bisa memprediksi manusia sebelum melihat langsung orang itu.

Sejak saat pertama kita berbincang, mata yang penuh pancaran antusias dengan simpulan senyummu yang terus mengembang layaknya diberi ragi itu, selalu melekat dalam pikiranku dan memacu hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrin yang meledek otakku untuk mengirim sinyal berbentuk cinta ke nurani yang selama ini tertutup rapat-rapat untuk siapapun. 

Selamat, Mas telah berhasil membuka sedikit celah pintu itu. Karena terakhir kali orang yang membuatnya tertutup adalah dia-seorang dari masa laluku saat Sekolah Menengah Pertama.

Mas, aku mungkin hanya seorang staff dengan status adik tingkat yang lumayan jauh dibanding kamu. Aku bahkan tidak peduli berapa jauh perbedaan kita. Aku tidak peduli bahwa kita satu kementrian.

Sejujurnya, aku ada di kementrian itu bukan juga karena Mas. Aku tidak mengenal Mas sebelumnya. Tapi sekarang, Mas mungkin adalah salah satu faktor kenapa aku selalu hadir di segala pertemuan dan riang di kala itu jua.

Aku senang bisa mengenal Mas... bahkan dapat banyak pengalaman berharga dari Mas.
Ah, iya.... di penghujung tahun ini, ada penutupan kabinet. Aku bahkan baru beberapa bulan berada di kementrian yang sama dengan Mas... Apakah Mas akan meninggalkan kabinet ini? Sungguh terlalu cepat dan membuatku sedih.


Dan aku hanya bisa menyimpan rasa suka itu sendiri karena aku tahu Mas sudah memiliki kekasih hati yang sekiranya sudah satu tahun berjalan. Dan dia juga seorang adik tingkat Mas, bukan?


Aku merasa rendah diri saat mengetahui milikmu sedang melakukan pertukaran pelajar di Thailand sana. Ah.... bahkan akuntansi saja membuatku pening. Bagaimana bisa terpikir sampai exchange?


Selain itu dia juga cantik. Pantas saja Mas suka. Dan yang lebih penting kalian sangat cocok.
Aku selalu berharap yang terbaik buat Mas.


Tak dianggap pun aku tak apa. Aku hanya bisa mendoakanmu dalam diam kepada Sang Pencipta.
Aku mencintaimu, Mas..

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Copyright © Imajiner Avicenna | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑