Tuesday, March 15, 2016

Naik~Naik ke Puncak Sendaren, Panusupan, Purbalingga

Jadi, kemarin, Saya bersama teman-teman pergi ke Panusupan untuk mengisi kejenuhan liburan (belajar di rumah-lol) yang panjang ini. Saya tahu Panusupan itu... pertama kali dari foto teman di Instagram, lalu saya cari lebih lanjut lewat tagar, selanjutnya cari-cari infonya di internet. Dari yang saya dapat, jalan ke sana berkelok-kelok, naik ke puncak (baca : mendaki) dengan kemiringan yang curam.
Setelah sampai sana, kami memilih Puncak Sendaren. Sebetulnya, saya sangat penasaran dengan Puncak Igir Wringin karena rumah pohonnya. Saya suka rumah pohon hehe.
Kita hanya cukup membayar Rp. 5000,- untuk tiket masuk dan jika membawa kendaraan dapat dikenai biaya parkir Rp, 2000,- saja. Cukup murah bukan?
Sebagai anak yang jarang mendaki bukit/gunung, perjalanan ini bener-bener menguras tenaga dan keringat. Perjalanan ke atas puncak berlangsung selama 1,5 jam, kami berhenti untuk istirahat sekitar 6x. Ada 3 pos, hanya pos pertama yang terdapat penjaja makanan dan minuman. Tentunya saya sudah mengetahui medan yang akan di hadapi, jadi, saya membawa 2 botol air mineral, kerudung cadangan, dan beberapa hal lain. 
Sampai pos pertama saja, kami sudah kelelahan luar biasa karena tidak terbiasa di Purwokerto. Ini sebuah pengalaman yang tak terlupakan! Beberapa diantara kami awalnya tidak sanggup dan tidak ingin meneruskan tapi karena sudah sampai sini dan kami tak boleh menyerah begitu saja, maka ketika sampai di puncak sana, rasanya seperti mimpi. Terlihat seperti sesuatu yang tidak real, bagaimana tidak, saya sendiri paling malas jika diajak ke tempat-tempat yang jika kita menjajaki hanya ada tangga beton, batu. atau malah tangga tanah seperti ini yang jika setelah hujan bakalan licinnya luar biasaaaaa! 
Di puncak sana terlihat 4 rombongan sedang duduk-duduk. Oh,iya disana ada jembatan selfie, lho. Pemandangannya indah sekali, saya sampai takjub. Rasanya sangat dekat dengan awan. Sore itu, langit sudah mendung dan memang hujan turun 15 menit kemudian. Untungnya, kami sudah sempat mengabadikan perjuangan yang mana kami harus antri, hehe. Ada juga gubuk seperti sangkar burung, camp area juga ada. 
Dan perjalanan turun kembali melelahkan dan saya rasa lebih lama karena jalan menjadi becek dan licin. Jika di hitung, sudah 8x saya terpeleset. Beneran. Baju, sepatu, kaos kaki, celana jeans jadi kotor. Saya menggunakan alat bantu : tongkat kayu yang di beri oleh penjaja makanan, haha. Cukup membantu. Saya sarankan saat kesana kondisi tubuh haruslah prima dan tidak sedang sakit. 
Setelah sejam lebih, kami bergegas pulang. Hari sudah sore, mungkin sekitar jam setengah 5. Sampai Purwokerto jam 19:19. Saya tahu persis kapan tiba karena kami melewati simpang dekat Hotel Aston XD
Benar-benar pegal kaki saya, dari atas-bawah. Saat kaki ditekuk otot paha (?) seperti sakit sekali. Sampai dirumah, saya mengolesi dengan Hot n' Cream (malah sebut merk XD), memakai selimut, dan segera beristirahat. Besoknya, kaki saya tetap pegal. Hahaha. Memang anak rumahan sekali. Seru sekali loh berwisata dengan alam! 
Untuk pengelola wisata disana saya bisa bilang sangat cekatan, responsif, dan juga ramah.
Yuk #DolanPanusupan!


Gubug (?) yang seperti sangkar burung.

Jembatan Selfie

Menuju puncak.



Tinggi-tinggi sekaleee

Pemandangan dari puncak.

Categories: , , , ,

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Copyright © Imajiner Avicenna | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑