Saturday, August 1, 2015

Cinta

Melupakan tak akan mudah walau kau telah yakin merelakan -SHEILA ON 7 
Suatu hal yang langka jika aku membuka mulut tentang hal ini.
Aku tidak ingin pacaran sampai kapanpun #Ta'arufismyway
Tapi bukan berarti aku tidak punya kisah cinta. Yang dalam hal ini sebatas jatuh cinta diam-diam dan berakhir dengan mudahnya. Bukankah rasa ini lumrah untuk setiap mahluk hidup yang bernyawa?

Ohya, berakhir dengan mudahnya... mungkin karena umurku yang belum matang, dan juga hormonku sedang dalam progress. Aku pikir buat apa kita terus menerus memikirkan bahkan memberi kode kepada sang pujaan kalau akhirnya bakal putus juga, sakit hati tentunya. Pacaran bertahun-tahun tidak menjamin akan terus ke ranah pernikahan.


Duluuuuuuuuu sekali sewaktu SD, pertama kalinya aku mengagumi lawan jenis karena kecerdasan, ke-unik-an dirinya, dan dia terlihat berbeda dari siswa laki-laki lain yang mengelompok (geng), berisik, dan melakukan hal yang tidak perlu. Sewaktu kelas 4, kami duduk depan-belakang memudahkan untuk bercerita satu sama lain, hehe. Ada kejadian yang konyol, saat tangannya mengenggam tanganku secara tidak sengaja. Lalu, reaksi teman-teman? Cie.. cie.. haha!
Kami sering sekali bermain game bersama, berkomunikasi lewat facebook melalui fitur chat atau comment status dan foto. Dia yang memperkenalkanku pada game Transformice dan game lainnya. Dia sering sekali jahil mengirimkan link yang aku-tahu-itu-bakal-menjebak tapi tetap kubuka. Membuat akun facebook lebih dari satu dengan nama lain, tidak aku kenal, mengirim permintaan pertemanan padaku, ku konfirmasi, dan kamu mengaku sebagai alien dari Greenland yang sedang mengintai rumahku malam hari dalam bentuk kucing hitam karena aku berkata padamu ada kucing yang setiap malam mengitari tembok luar rumahku. Konyol.
Kami juga pernah belajar bersama.. di rumahnya. Rasanya senang. Itu pasti.


Saat Try Out yang diadakan oleh suatu lembaga bimbingan belajar, dia duduk tidak jauh dariku, aku baru sadar saat mengumpulkan kupon kritik dan saran dari barisan yang sama, kulihat nama dan cara penulisannya yang aku hapal sekali---masih sama seperti dulu. Apa yang kulakukan? Menengok secara perlahan dan benar saja. Senyum simpul tergambar jelas di wajahku. Seperti ingin meledak! Ingin ku sapa tetapi disana terlalu berisik (karena dalam satu gedung yg besar dan pesertanya banyak) dan tempat duduknya sekitar 5 ke kanan dari kursiku. Sudah lama ya tidak berjumpa lagi, si gamers, penyuka jejepangan dengan pikirannya yang selalu berbeda.


Masih kuingat jelas dirinya yang bertambah tinggi, kaos hitam lengan panjang dipadukan dengan jeans, kulinya yang putih, perbedaan dari wajahnya lebih dewasa, dan cara penulisannya dari bawah keatas yang masih sama. Kabar terakhir, aku dengar dia mewakili sekolahnya mengikuti lomba IT. Aku tidak kaget. Itu memang keahliannya..


Satu yang aku ingin tanyakan bila berjumpa lagi : "Hai! Inget ga di saat yang lain tidur diatas meja beralaskan tikar tapi kamu dibawakan kasur lipat lengkap dengan bantal dan guling? Masih manja sama ibu gak nih?"
Sebenarnya ini bukan kisah cinta, kami berteman baik.


:)



Aku masuk sekolah menengah yang kupikir aku tidak begitu suka pada awalnya. Tidak sesuai dengan keinginan karena memang salahku, eh salah nilai matematika yang jelek sendiri. Hanya nilai itu yang jelek #Takmaudisalahkan
Tapi ternyata aku tidak perlu menyesal, karena sekolah ini sangat nasionalis, disiplin, dan sangat nyeni! Darisana aku kenal karawitan dan dirinya...
Aku perbanyak teman-teman SMPku lewat facebook dengan tujuan jika ada info tidak ketinggalan atau sekedar menambah kenalan. Dari situ ada grup SMP angkatanku dan aku langsung masuk.


Ternyata ada obrolan chat yang sedang ramai dan aneh sekali. Aku tidak tahu mereke ber-3 sedang membicarakan apa tapi aku tertawa hanya dengan melihat perbincangan yang hanya membuat notif bunyi melulu.
Akhirnya aku ikut-ikut dalam perbincangan itu. Dan nyambung. Sebenarnya aku tidak begitu yakin sih. Ohya, aku belum meminta pertemanan pada mereka! pikirku waktu itu. Lalu aku di konfirm dan memulai chat pribadi dengan dia. Sok kenal sedikit lah. Basa-basi.
Aneh memang. Apa aku suka dengan orang-orang yang aneh? Tapi aku suka perbincangan itu..
Konyol dan aku sepertinya belum tahu-menahu secara mendalam tentang agama karena belum baligh jadi kala itu aku sedikit agresif meminta no.hp dan mungkin karena tertular virus drama korea. Aku saja jijik bila mengingat percakapannya, haha!


Di usia menuju remaja, aku sedikit lebay (atau alay?). Tumbuh sebagai gadis pada umumnya yang mulai cari perhatian sana-sini dan galau-galau-mewek-menjijikan. Sekali lagi aku tidak tahu apa yang telah diriku lakukan.
Walau aku dan dia sering mengobrol lewat chat konyol, tapi dalam dunia nyata aku tidak berani menegurnya sekalipun. Bukan karena tak segan, respon tubuh ini yang selalu mengirim sinyal "Lari ayo lari!" saat ada dia. Aku juga tak tahu kenapa dan tidak bisa menolak respon alami tubuh ini. Saat itu juga aku selalu malu dan pipiku memerah saat bertemu dia sampai sekarang. Mungkin ini ada baiknya.. dan karena Allah sayang padaku.
Saat aku beranjak ke kelas 8, teman-temanku jahil sekali. Tapi karena mereka, hidupku lebih ceria. Sekolah selalu merasa gembira.
Aku dan dia bersebelahan kelasnya, dan sesungguhnya aku senang.


Tahun itu dia ulangtahun.. aku merasa harus memberi sebuah benda yang akan mengingatkannya padaku. Aku telah berpikir dan hasilnya : boneka.
Kuharap dia tidak salah paham karena tidak ada keterangan/surat yang menyertai kado berisi boneka itu. Sebenarnya aku tidak sempat membuat surat dirumah dan ingin menulisnya di sekolah tapi semua rencana itu pupus. Dua teman baruku dan 1 teman baikku curiga pada kantong batik yang rapi (itu alasannya aku pakai kantong batik agar tidak dicurigai) aku menjelaskannya. Mereka bilang ayo kasih sekarang, keburu nanti pulang. Aku bilang suratnya belum ada, kan tidak sreg.


Bel istirahat berbunyi mereka keluar dan memanggilku dari pintu yang lain (pintu kelasku ada dua) ternyata mereka menjebakku. Temanku mengambil kado beserta kantong itu dan menyerahkan pada dia. Aduh perasaanku campur aduk. Belum sempat ku beri surat agar ia tak salah paham,
Setelah itu kelas sebelah heboh -aku dengar. Mereka dari kelas sebelah berbondong-bondong ke kelasku menanyakan dan men-ciye-kan tindakanku. Kelasku jadi ikutan heboh. Dia mengucapkan terimakasih.
Makasih...


Pulang sekolah, aku membuka FB dan ada notifikasi banyak salah satunya dari dia. 


Ku klik dan..
Dia mengunggah foto dirinya bersama boneka beruang milikku. Aku lupa keterangan foto itu.
Sejujurnya aku sangat senang.
Lalu sahabat baiknya, mengedit fotoku bersama dirinya dengan stiker hati ditengahnya.
Rasanya "apa-apaan sih" tapi aku senang juga.
Aku berpikir harus biasa saja waktu itu...



Beberapa bulan eh mungkin minggu.. 3 teman konyol dan jahilku, 2 diantaranya sudah mempunyai pasangan, sisanya? gebetan saja. Kami berencana menonton film di bioskop bersama dan pasangan tentunya. Temanku yang baru punya gebetan adik kelas itu sudah fixed ikut denga gebetannya. Dan aku? sebenarnya aku juga bingung, tadinya mau tidak ikut. Takut menganggu mereka. Tapi entah ada ide darimana hingga dia bisa ikut nonton bersama kami dan aku.
Hari yang ditunggu tiba, kami yang perempuan sampai di bioskop terlebih dahulu karena Hari Jumat, mereka sholat jumat dong. Dia dan pacar temanku datang bersama. 


Sungguh mati rasa. Film sudah mau dimulai, kami bergegas masuk dan duduk sesuai karcis. Sial, mereka merencanakan hal licik agar aku dan dia duduk bersebelahan. Tidak ada tanda-tanda kedatangan pacar temanku dan gebetan temanku. Mereka bingung, bimbang, galau, dan menangis. Aduduuuhh... kasihan. Mereka keluar lagi dan menunggu sang pujaan masing-masing. Akhirnya mereka balik dengan wajah sumringah dan membawa pujannya. 

Film dimulai. Fast&Furious7 . Aku bolak-balik melirik dia. Eh dilirik balik. Malunya setengah mampus. Aku tidak bisa fokus dengan filmnya. Tangan dan kakiku dingin, jantungku terus berdebar. Ditambah dinginnya studio itu. Sesekali melihat dia yang wajahnya terus menerus tersenyum. Aku tidak tahu apa dia tidak capek senyum terus? Aku jadi sok imut. Aduuduuh
Mencoba memahami jalan cerita film itu. Ada adegan perempuan berpakaian seksi, sebelahku tertawa. Aku jadi ikut-ikutan. Aneh. Disaat sedang mencoba fokus, temanku mengarahkan layar laptopnya, dia dan sebelahku tertawa. Saat didekatkan kepadaku, ternyata itu fotoku yang aib. Pantas saja. Aku ngambek. Tapi apa daya, jaraknya ada disebelah doi. Aku tidak bisa apa-apa.
Karena gagal fokus ke film, aku memutuskan untuk meminjam laptop temanku. Disaat yang lain bayar untuk menonton film, aku?...
Kuputuskan untuk bermain game. Tapi tidak ada game bagus di laptopnya. Kutemukan Zuma deluxe. Meneruskan level yang sudah dicapai. Loading----- baru bermain sedetik langsung game over. Hei! bolanya sudah mencapai mulut si katak! Sontak aku kaget, sedikit mengumpat. Dan dia tertawa selebar-lebarnya sampai keluar air mata. Aku menengok kearahnya. Aneh. Padahal filmnya tidak sedang dalam scene lucu, tidak ada yang tertawa selain dirinya. Apa mungkin dia mengintip datau melihat aku bermain? ---------- sepertinya aku terlihat bodoh kala itu.


Dan masih banyak kejadian lain. Panjang sekali pokoknya.
Aku menonton bersama selama 2x.. untuk seumur hidup.
Pernah juga aku dijahili teman-temanku yang sebelumnya kita akan pergi ke sebuah plaza untuk bermain. Mereka datang, aku mendekat dan menyapa temanku. Dia datang bersama..... huft.
Lagi-lagi aku salah tingkah. Mau tidak mau kami menghabiskan waktu bersama bermain game.
Pulangnya, mereka kembali menjebakku dengan berkata mereka ingin kerumah eyangnya.
Ternyata aku dibuntuti sampai rumah.
:|
Yasudah deh.. haha. Jahil sekali ya mereka! Tapi kejahilannya tidak akan pernah kulupakan. Selama itu tidak membuatku merugi.
Pernah suatu ketika aku sedang berjalan di lorong sekolah dan berpapasan dengan dia. Entah kenapa aku tidak kabur. Mataku dan matanya saling bertatapan 10 detik dengan lambat mengikuti semakin jauhnya kami melangkah dengan arah yang berlawanan. Memang sangat drama sekali. Lantas, aku sadar dari acara tatap-menatap itu dan langsung jongkok dan kabur. Kulihat dia sadar juga dan mempercepat langkahnya. Malu sekali. Rasanya...



--------------------------bersambung

Categories:

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Copyright © Imajiner Avicenna | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑